STUDIMETRI.COM - Bidikmisi adalah salah satu senjata andalan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan layak bagi kalangan siswa yang dirasa kurang mampu dalam hal ekonomi. Dari balik motto Bidikmisi itu sendiri, yakni memutus rantai kemiskinan, diharapkan nantinya para siswa yang menerima Bidikmisi benar - benar mereka yang berprestasi di ajang akademika maupun non akademika, sehingga setelah lulus mereka mendapatkan pekerjaan yang layak dan mampu menghidupi keluarganya.
Tahun ini, Kemristekdikti memberikan kuota Bidikmisi sejumlah 60.000 kuota. Jumlah tersebut ternyata masih sama dengan jumlah kuota Bidikmisi tahun sebelumnya, 2015. Walau angka kuota yang sama untuk tahun ini, akan tetapi seakan - akan kuota Bidikmisi tahun ini dirasa mengurang, karena tidak berbanding dengan jumlah peningkatan pendaftar Bidikmisinya. Beberapa PTN juga sempat mengklaim kuota Bidikmisi yang dirasakan menurun, ini alhasil dari pelamar Bidikmisi PTN yang juga melonjak ketimbang tahun kemarin.
Penetapan kuota awal Bidikmisi yang didistribusikan ke perguruan tinggi menggunakan rumusan baru, yaitu: 10% x daya tampung n-1.
Selain pendaftar, nyatanya bertambahnya PTN baru juga dapat mengurangi kuota Bidikmisi di PTN yang lain, karena ini bersangkutan dengan kebijakan pemberian kuota, masing - masing PTN harus adil dan merata.
Terkait dengan kekurangan kuota untuk Bidikmisi disalah satu PTN, Belmawa Kemristekdikti memberikan imbauan untuk PTN agar kalanya benar - benar cermat dan tepat dalam memilih si calon penerima Bidikmisi, tentunya agar tidak salah sasaran. Jika memang dirasa kurang memenuhi permintaan pelamar, maka PTN dapat mengajukan kembali penambahan kuota Bidikmisi untuk beberapa kasus seperti diatas.
0 Response to "Benarkah Kuota Bidik Misi Turun ?"
Posting Komentar